Skrining rutin kanker payudara dengan mammography (atau USG) dapat menyelamatkan hidup anda.
Ini Alasannya.
1. Kanker payudara menempati urutan pertama di Indonesia (18.6% frequensi relatif).
2. Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium lanjut, dimana upaya pengobatan sulit dilakukan.
Stage = stadium kanker di mana lebih tinggi angkanya (misal 4), artinya kankernya lebih parah daripada di stadium awal (0-1)
Persentasi = berapa persen dari pasien yang didiagnosa kanker payudara dengan stadium tersebut yang survive (masih hidup) 5 tahun setelah diagnoisa.
Dari grafik persentasi terlihat bahwa survival rate (persentasi pasien yang masih hidup) 5 tahun setelah diagnosa dan tentunya treatment jauh lebih tinggi kalau kankernya terdeteksi distadium lebih awal. Sayangnya sesuai data di Indonesia, mayoritas kanker payudara di Indonesia terdeteksi sudah di stadium lanjut, di mana survival rate jauh lebih rendah.
3. Resiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
Resiko kanker payudara pada wanita meningkat seiringnya bertambahnya usia dan terbanyak pada umur di atas 50 tahun.
4. Pada stadium awal, benjolan pada payudara tanda kanker sulit atau tidak bisa dirasakan oleh tangan.
Mammography dapat menemukan kelainan pada payudara 2 atau 3 tahun sebelum wanita atau dokter bisa merasakannya waktu memeriksa payudara secara dirasakan oleh tangan. Biasanya apabila sudah ada keluhan seperti benjolan pada payudara, discharge, kelaianan pada kulit payudara dan lain2, kanker payudara mungkin sudah pada stadium lanjut.
5. Mammography rutin sebagai skrining kanker payudara dianjurkan dibanyak negara termasuk Indonesia.
Periksa payudara sendiri dianjurkan 1x sebulan
Mammography 1x setahun (umur 40-49 tahun)
Mammography 1x per 2 tahun (umur 50 tahun keatas)
6. Teknologi mammography terbaru seperti 3D mammography (3D tomosynthesis) dapat mendeteksi kanker payudara lebih baik di wanita yang umurnya lebih muda.
Salah satu kesulitan deteksi kanker payudara adalah tingkat kepadatan payudara yang lebih tinggi pada wanita Indonesia atau wanita yang umurnya lebih muda. Kepadatan yang lebih tinggi ini membuat sinar X (sinar mammography) lebih sulit untuk menembus jaringan payudara untuk melihat lebih jernih kelainan pada payudara.
Teknologi seperti 3d tomosynthesis yang terdapat di alat Mammography di Mandaya Royal Hospital Puri dapat mengambil gambar payudara sambil bergerak secara otomatis beberapa derajat ke dua arah. Dengan teknologi ini menghasilkan gambar yang lebih jernih, karena kelainan payudara kecil yang mungkin tertutup oleh jaringan payudara normal dapat dilihat dari berbagai macam sudut (tidak terhalang lagi).
Kesimpulannya..
1. Kanker Payudara secara relatif adalah kanker yang paling sering terjadi di wanita.
2. Lebih awal dideteksi lebih baik karena survival rate dari pengobatan di stadium awal lebih baik dari stadium lanjut.
3. Masalahnya kebanyakan kanker payudara stadium awal tidak bisa dirasakan tangan (payudara terlihat dan terasa normal).
4. Teknologi mammography sebagai skrining payudara sudah lebih maju untuk mendeteksi kanker payudara di wanita usia lebih muda.
5. Mammography bisa menyelamatkan hidup anda atau orang yang anda sayangi.
6. Jadi, apabila anda, saudara anda, atau teman anda berumur diatas 40 tahun, segera ajak ke rumah sakit untuk mammography paling tidak 1 tahun sekali.
Source:
1. Data kanker di indonesia Tahun 2010, menurut data Histopatologik: Badan Registrasi Kanker IAPI dan YKI.
2. https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/understanding-a-breast-cancer-diagnosis/breast-cancer-survival-rates.html
3. https://www.cancerresearchuk.org/health-professional/cancer-statistics/statistics-by-cancer-type/breast-cancer/incidence-invasive#heading-One
4. https://www.singaporecancersociety.org.sg/get-screened/breast-cancer/breast-self-examination.html
5. Panduan penatalaksanaan kanker payudara komite penanggulangan kanker nasional
Comments